Apa sebenarnya definisi dari sebuah negara maju? Negara yang penduduknya naik mobil semua? Negara yang penduduknya bisa makan enak semua? Negara yang penduduknya tinggal di apartemen semua? Atau negara yang industrinya sudah hitech? Ada sangat banyak definisi dari kita masing masing. Satu yang pasti, negara maju tingkatannya lebih tinggi dibandingkan negara berkembang.
Indonesia sejak dahulu dikenal sebagai sebuah negara berkembang di kawasan Asia Tenggara. Yang membuat saya miris sebenarnya adalah bahwa julukan itu tetap melekat bahkan setelah berpuluh tahun. Kita seperti kehilangan akal di dalam mengelola negara ini, entah karena rakyatnya terlalu banyak, entah karena luas wilayahnya, entah karena sumber dayanya.
Satu hal, di masa lalu kita pernah punya pemerintahan Orde Baru. Dipimpin oleh almarhum presiden Soeharto, bangsa kita memiliki wacana atau rencana pembangunan lima tahun, atau yang kita sebut dengan Pelita dan Repelita. Entah pelaksanaannya sampai pada akhir masa jabatannya sudah mencapai titik mana, yang saya acungi jempol adalah keberhasilan pemerintahan beliau menstabilkan keadaan di dalam negeri.
Ketika euforia reformasi 1998 digulirkan, kita seperti lupa pada jasa jasa para pembangun negeri kita ini. Semua yang berkaitan dengan orde baru seperti dianggap salah, dianggap harus ditiadakan. Sangat disayangkan, karena ternyata pengganti penggantinya sampai saat ini pun belum punya kemampuan yang setara dengan era orde baru. Semasa orde baru, kita punya menteri riset dan teknologi yang terbaik menurut saya sepanjang Indonesia merdeka hingga saat ini, pak Habibie, yang nantinya juga sempat menjadi presiden selama masa transisi menuju reformasi.
Setelah reformasi berjalan, mata rakyat seolah terbuka. Apalagi semenjak para pemimpin daerah juga dipilih masing masing individu. Semua jadi berlomba lomba meraih kesempatan. Sayangnya, kesempatan untuk merampok bangsa ini. Tidak bisa dipungkiri, semua rakyat pun tahu, untuk menduduki kursi di pemerintahan, harus mengeluarkan dana tidak sedikit. Tentu saja dengan harapan besar bahwa dana itu akan menjadi berlipat ketika ia terpilih.
Indonesia era reformasi, saat ini menuju tahun 2014, menuju pemilihan presiden yang ke sekian, telah merumuskan suatu rencana ke depan. MP3EI. Master Plan Pengembangan dan Percepatan Ekonomi Indonesia. Itu tertanggal sampai 2025. Banyak proyek infrastruktur yang direncanakan, beberapa sudah mulai dijalankan. Sementara demi memeratakan ekonomi dari Sabang sampai Merauke, wakil rakyat kita yang duduk di pemerintahan sedikit banyak mulai berbenah juga, walaupun tidak sedikit yang masih bermental sampah.
Kita layak optimis menuju Indonesia sebagai negara maju, walaupun saya yakin belum dalam waktu dekat. Hanya saja menuju pemilihan presiden yang berikutnya, saya berharap tidak saling membenarkan diri dan menyalahkan yang lalu. Jangan seperti bidang pendidikan, yang setiap tahun setelah reformasi, selalu mengganti kurikulumnya. Pikirkan dengan matang, ambil yang positif, teruskan apa yang baik, dan berkacalah agar bisa selalu memperbaiki diri. Ada baiknya yang namanya rencana besar, selalu di breakdown menjadi sebuah rencana yang kecil kecil, misalnya dalam tahun ini kita harus mencapai apa, dan seterusnya.
Semoga Indonesia bisa menjadi negara yang maju di masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment