Sebenarnya ini pengalaman dari perjalanan pulang saya dari daerah Jawa Tengah pada tanggal 9 November yang lalu. Seperti saya ceritakan sebelumnya, perjalanan berangkat saya menggunakan kereta api Sancaka dari Surabaya ke Jogja, kemudian berpindah bus Efisiensi. Nah, untuk perjalanan kembali ke Surabaya, saya memilih untuk naik kereta Argo
Bromo Wilis. Tiket kereta Argo Bromo saya beli di stasiun Gombong pada hari sebelumnya dengan harga 245 ribu untuk naik dari Kutoarjo menuju Surabaya. Jauh lebih mahal dari tiket Sancaka? Iya, tentu saja, karena ini kelas Eksekutif. Tanpa saya lihat lihat lagi tiketnya, saya pun kembali ke rumah.
Sampai saya menyadari bahwa tiket saya bernomor tempat duduk satu. Iya, SATU. Orang selalu berkata bahwa nomor satu adalah nomor yang terbaik, tapi menurut saya sangat jauh daripada itu, terutama untuk nomor urutan kursi. Nomor satu di Argo
Bromo Wilis, berarti adalah tempat duduk paling depan, persis di depan TV, dan tidak ada tempat lebih untuk menyelonjorkan kaki.
Perjalanan pulang saya ke Surabaya saya rasakan jauh lebih buruk daripada perjalanan berangkatnya. Anggap saja seperti ini. Anda mengemudi di belakang sebuah mobil box dan jaraknya selalu hanya 1 meter di depan anda. Huff, seperti itulah, ketika saya memilih untuk duduk di samping jendela, lebih lega, tapi tetap saja terasa seperti itu.
Tentu saja karena ini kelas Eksekutif, kereta ini full AC. Seingat saya baru kali ini saya naik kereta Argo
Bromo Wilis ini, jadi ini sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan. Terutama karena masalah dengan nomor satu. Jadi lain kali jika memesan tiket, sebaiknya anda juga memesan nomor tempat duduk tertentu di tengah gerbong agar tidak mengalami nasib menjadi nomor satu.....
Sharing yang menarik sobat...
ReplyDeleteKemarin Sabtu 10/12/11 aq jg baru pertama kali ny naek Kereta berAC Rajawali dari Semarang ke Surabaya dapetnya bangku No 3
Memang No 1 gak slalu terbaik, kayaknya setuju dech.... hehe
Happy Blogging Sobat :P
Thx atas komennya, Btw, saia baru sadar, keliru nulis Argo Wilis sebagai Argo Bromo... -__-
ReplyDelete