Sunday, August 18, 2013

Operasi Ketupat - Ngoro - Jogja - Gombong - Surabaya - Bali - 2013

Sekitar akhir bulan Juli, saya mendapatkan telepon dari salah satu orang kantor saya di Surabaya yang menanyakan kesanggupan saya ikut atau tidak jika rombongan kantor libur lebaran ini akan berwisata di Bali. Tentu saja tidak saya pikir panjang dan lama lama, langsung saya jawab ikut, karena status saya saat ini masih sebagai wakil independen jadi tidak perlu bertanya sana sini. Walaupun akhirnya kedua orang tua saya yang telah merencanakan bahwa liburan kali ini kami akan pergi ke Jawa Tengah, akhirnya merevisi jadwal.

Rombongan kami akan berangkat pada tanggal 11 siang, dan saat itu orang tua saya merencanakan akan pergi sendiri. Namun ketika saya bertolak dari Ngoro pada tanggal 7 pagi, akhirnya secara mendadak diputuskan bahwa kami sekeluarga akan pergi ke Jawa Tengah siangnya. Jadi sebenarnya saya tidak sempat beristirahat setelah pulang dari Ngoro karena proyek terakhir terjadwal pada tanggal 6 Agustus. Dengan mengendarai mobil kami APV, berempat (beserta pembantu) kami menembus jalanan menuju Jawa Tengah tanpa mengenai kemacetan sama sekali. Hanya saja karena kami berangkat siang, kami harus transit terlebih dahulu di Jogja karena sudah terlalu malam dan capek.
Dari Jogja menuju Gombong hanya sekitar 3-4 jam perjalanan. Dan kami pun memutuskan kembali keesokan paginya agar tidak terlalu capek. Perjalanan kembali kami terkena sedikit arus balik yaitu jalur Saradan yang memang setiap tahun selalu padat. Kami sampai di rumah malam hari jam 1.
Tanggal 11 siang, saya yang pertama datang di pool bis Kalisari, Kemudian disusul Pak Suhudi, Pak Dedi, Pak Setyo, Pak Puji dan rombongan yang lain. Kali ini saya tidak sendiri sebagai wakil independen, karena ada Pak Dedi yang statusnya juga masih belum merit (tapi sudah berpasangan). Berangkat dari pool sekitar pukul 13.30, kami menyeberang selat Bali sekitar pukul 23.00, dan tiba di pantai Lovina jam 2 pagi!! Terlalu pagi untuk menikmati pantai, kami semua tidur di bus menanti matahari menerangi hari.
Beberapa rombongan naik kapal menuju ke tengah untuk melihat lumba lumba, kemudian kami bertolak ke Bedugul. Cuaca cukup dingin, bahkan bisa dikatakan sangat dingin, lebih dingin dari AC bus. Setelah itu sorenya kami menuju ke hotel di Denpasar. Kali ini kami menginap di hotel Nuansa Indah Jalan Nangka. Sorenya beberapa memilih istirahat dan sisanya melanjutkan jalan ke pantai Kuta, walaupun terlalu sore, dan kemudian melanjutkan belanja di Krisna.
Hari kedua tour kami ketambahan satu anggota rombongan, yaitu seorang tour guide cantik yang bernama Ni Kadek Karyawati. Suasana hati mendadak cerah (cielah, apa ini...?) karena ada pemandangan dan suaranya pun bagus. Kalau seandainya saya kepikiran, mestinya saya rekam dan dijadikan ringtone hp. Acara hari ini adalah ke Benoa, sebagian besar dari kami ikut ke Pulau Penyu, dan kemudian 2 orang (termasuk saya) mengantri parasailing, yang ternyata antriannya cukup lama sehingga membuat rombongan lain bosan..... Rencana ke GWK dibatalkan dan dilanjut langsung saja ke Uluwatu, berputar singkat di Uluwatu, rombongan kami yang belum puas ke Kuta memutuskan sekali lagi ke Pantai Kuta. Malamnya belanja di Karang Kurnia.
Hari terakhir, kami berbelanja ke sentra oleh oleh kacang (yang saya lupa namanya) kemudian ke pasar Sukowati 2. Agenda terakhir adalah di Tanah Lot, dimana tour guide akhirnya meninggalkan kami untuk kembali ke Denpasar. Perjalanan kami kembali ke Surabaya terasa cukup cepat. Dan kami sudah tiba di pool Kalisari pada tanggal 15 jam 4 pagi.
Tidak cukup kata kata untuk melukiskan keadaan ketika kami berwisata kali ini. Melihat keluarga rekan rombongan kadang kala saya berpikir, apa dulu saya juga seperti itu, apakah di masa depan saya bisa seperti itu. Saya ada di tengah tengah ruang dan waktu. Dan saatnya bekerja kembali. Terima kasih rekan rombongan, terima kasih Mbak Kadek, semoga suatu hari bisa berjumpa kembali..

No comments:

Post a Comment

2018

The Year of Holy Spirit