Bukan Masalah Menang Kalah atau Benar Salah, tapi Yah Begitulah..

Ada kalanya di dalam hidup kita harus mengambil sebuah keputusan yang sangat berat. Keputusan itu bukan hanya akan berpengaruh kepada diri sendiri, namun juga kepada orang lain. Secara otomatis, kita akan mempertimbangkan segala aspek terkait yang akan terjadi baik secara langsung atau pun tidak langsung dengan keputusan yang kita buat.
Permasalahan mulai muncul ketika pikiran kita bercampur aduk dengan emosi ketika dihadapkan kepada saat pengambilan keputusan. Di satu sisi, pikiran mungkin berusaha seobjektif mungkin dalam bertindak, namun kadang kala emosi atau perasaan kita berkata lain. Ini salah satu sebab mengapa polisi atau pihak berwenang yang keluarga/kerabatnya tersangkut kasus seharusnya tidak dilibatkan di dalam kasus tersebut, karena bisa terjadi kesubjektifan pengambilan keputusan, sekecil apa pun.
Dalam hubungan dengan orang lain, sering kita merasa salah atau benar, sementara orang lain itu pun merasakan sebaliknya. Apa yang salah dan benar, di masa sekarang ini semakin tidak jelas batasnya, dan justru kebanyakan saat ini menjadi sebuah persoalan menang kalah. Yang menang ya yang benar, yang kalah salah. Perselisihan batin yang terjadi tidak akan menemukan jalan keluarnya jika hanya dilihat dari satu sisi saja. Bahkan ada kalanya perlu dilihat dari beberapa sisi.
Masalah cinta memang menjadi salah satu perbincangan yang tidak pernah padam selama manusia hidup. Perasaan yang satu belum tentu sama dengan perasaan yang lain. Ada kalanya kita harus membiarkan diri kita "kalah" oleh yang "benar". Kadang kala juga setelah kita menerima bahwa kita kalah, belum tentu juga sang pemenang itu benar. Yah, memang, begitulah cinta deritanya tiada akhir. Masalah cinta adalah bukan masalah menang kalah, atau pun benar salah...tapi....yah begitulah.....