Friday, August 19, 2011

Tomorrow's Show

Berpikir tentang hari esok. Kita semua tentu senang berpikir mengenai hari esok. Biasanya kita berpikir yang indah-indah, suatu saat kita tinggal dimana, bersama siapa, memiliki semua impian yang telah kita rajut sejak masa kecil kita. Kadang kala kita hanyut di dalam pikiran tersebut dan akhirnya melupakan kenyataan hidup yang ada.
Seringkali terjadi bahwa apa yang kita bayangkan sepertinya mustahil untuk diwujudkan ke dalam kenyataan, sehingga kita menjadi merasa gagal dalam dunia nyata. Perasaan gagal ini merupakan sebuah perasaan yang semu, tidak nyata. Kita berkuasa atas pikiran dan perasaan kita sendiri dan tentunya kita tidak seharusnya menjadi permainan dari pikiran dan perasaan kita sendiri. Ketika kita berpikir bahwa suatu saat kita kaya, sementara di sisi lain -di dunia nyata- kita sedang merintis untuk menuju ke sana, terlihat ada dua tipe orang. Orang pertama akan merasa rendah. Bagaimana impian itu bisa terwujud padahal keadaanku sekarang seperti ini. Sementara orang kedua akan merasakan pikiran itu sebagai sebuah target, sebuah tantangan. Bagaimana impian itu bisa terwujud menjadi arah dan tujuan dan dinyatakan dalam tindakan.
Impian kadang datang dan pergi begitu saja, bagi orang pertama. Namun sering bagi orang kedua, impian itu datang dan tidak pergi sebelum terwujud. Karena itulah kita bisa memilih untuk menentukan menjadi orang pertama atau kedua, karena pikiran adalah di bawah kuasa kita, bukan di atasnya.
Satu hal saja, perhatikan dan ikuti perubahan yang terjadi. Karena impian akan mendatangkan banyak rintangan. Impian tanpa rintangan bukanlah sebuah impian. Bukan suatu hal yang salah jika impian itu setinggi bintang dan sedalam samudra, karena semua ada di tangan Yang Kuasa. Tapi juga janganlah berpaku pada impian tersebut sehingga melewatkan hal-hal kecil yang indah di sekitar hidup kita, saat ini..

No comments:

Post a Comment

2018

The Year of Holy Spirit