Sekitar dua hari yang lalu saya tergugah oleh tulisan seseorang di sebuah harian yang saya baca tiap hari. Lebih tepatnya sebuah puisi. Ya, puisi yang apa adanya. Puisi ini mengajak kita untuk berpindah dari menggunakan BBM, menjadi lebih banyak menggunakan listrik. Beliau mengajak kita untuk turut mengembangkan teknologi pendukung hal itu. Sepertinya saya baru menemukan kali ini seorang menteri menggunakan cara demikian. Memang menteri yang satu ini istimewa, beliau bukan berasal dari kalangan politikus, tapi dari praktisi.
Iseng iseng saya mencari informasi mengenai keberadaan listrik sebagai pengganti BBM. Banyak. Di luar negeri ilmu ini sudah banyak dikembangkan, namun belum sempurna. Tapi ada suatu penemuan informasi yang saya rasa cukup menggetarkan. Teknologi ini dihalang halangi oleh penguasa. Ya, teknologi pengganti BBM ini dijegal oleh pihak pihak yang saat ini telah menguasai dunia dari BBM. Mengenai kebenarannya masih tanda tanya, karena teori konspirasi semacam ini pastilah dibantah oleh pihak pihak yang berkenaan.
Terhenyak sejenak, saya berpikir. Memang ada kemungkinan terjadi demikian. Ketika saya telusuri lebih mendalam, tidak mungkin teknologi yang sekarang kita pakai sehari hari ini tidak memiliki pendamping. Anggap saja jika makanan pokok kita adalah nasi, kita masih punya jagung, sagu, roti dan banyak bahan lainnya yang dapat digunakan untuk menggantikan nasi.
Teknologi kendaraan kita saat ini sangat bergantung kepada BBM, yang membuat negara negara di Timur Tengah saat ini bisa membangun kota kota yang megah karena harga BBM melonjak tinggi. Heran saya satu, Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak juga, kok justru terkena dampaknya, bukan terkena hasilnya.
Mutlak diperlukan saat ini karena BBM adalah bahan bakar yang tidak dapat tergantikan, bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa tahun belakangan minyak kelapa sawit mulai dipergunakan untuk pengganti BBM, tapi saya pikir itu hanyalah menggantikan macan dengan buaya. Tidak menyelesaikan masalah. Kita harus memiliki pengganti yang berdasarkan bahan terbaharui. Listrik.
Penyelusuran saya tiba pada seseorang ahli listrik yang namanya kalah tenar oleh koleganya. Nikola Tesla. Pada jamannya, dia bersaing dengan sesama penemu lainnya, Thomas Alva Edison. Kedua orang ini dapat dikatakan sebagai Bapak Listrik, walaupun berbeda aliran. Banyak rumor yang beredar di internet bahwa, Tesla menemukan banyak hal yang tidak disukai oleh penguasa saat itu, yang lebih memilih Edison, sehingga banyak dari penemuannya yang tidak terpublikasikan. Salah satunya mengenai pemikiran Tesla akan listrik yang dapat disebarkan melalui medium udara, sehingga misalnya saat kita mencharge baterai kita tidak perlu kabel. Bahkan sempat tersebar cerita bahwa Tesla berhasil menciptakan mobil bertenaga listrik.
Persaingan Tesla dan Bell ini sebenarnya dapat menjadikan banyak teknologi pengganti bagi BBM, bahkan mungkin menghasilkan sesuatu yang baru. Namun entah bagaimana, sampai saat ini, belum muncul suatu temuan yang dapat menggantikan BBM sebagai bahan bakar kendaraan. Mungkin kita membutuhkan banyak Nikola Tesla untuk itu.
No comments:
Post a Comment