Saya mendeskripsikan hidup adalah seperti sebuah kereta api yang melaju di atas relnya. Tidak akan ada yang bisa menghalanginya kecuali rel itu sendiri, atau kereta api yang lain tentunya. Lihat saja, di persimpangan rel kereta api apakah pernah sebuah kereta api berhenti untuk mobil mobil yang lewat? Justru mobil mobil lah yang berhenti agar kereta api tersebut bisa melintas terlebih dahulu.
Ketika kereta api berjalan di atas relnya pada jalur yang benar, dia tidak akan pernah kehilangan keyakinan akan kemana tujuannya. Pada pukul berapa pun dia terjadwal tiba di suatu stasiun, pasti dia akan datang. Ya, mungkin di Indonesia belum setepat itu, tapi kita yakin bahwa kereta api tersebut pasti datang (mungkin bisa terlambat sampai satu hari, tapi minimal kalau dia mengalami kerusakan, akan ada kereta penggantinya).
Sekarang bayangkan suatu ketika kereta api tersebut mengalami kecelakaan dan dengan sangat terpaksa keluar dari jalurnya. Akan dibutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra untuk bisa mengembalikannya ke jalurnya yang benar. Mulai dari mengangkat bagian kereta api yang beratnya sekian ton. Kemudian memperbaiki bagian bagian yang rusak. Dan menempatkannya kembali pada relnya, sehingga ketika dipergunakan kembali bisa seperti sedia kala. Persis seperti sebuah kehidupan.
Ketika kita menjalani hidup yang aman tenteram damai sejahtera, anggap lah saja kita sedang melaju di atas rel menuju ke suatu tempat. Dan ketika tiba tiba kita sedang melaju ada sebuah hambatan di rel tersebut, kita mengalami kecelakaan. Kita keluar dari rel. Tiba tiba saja seluruh segmen di dalam kehidupan kita ikut hancur. Seketika, semua seperti berjalan dengan lambat, bahkan terhenti. Seperti harus memulai segalanya dari nol.
Ada banyak hal yang menjadi bagian dari hidup kita, tapi saya rumuskan ada tiga hal utama di dalam kehidupan kita. Religius, sosial, dan ekonomi. Bidang religius mewakili hubungan kita dengan Tuhan Pencipta kita. Bidang sosial meliputi hubungan kita dengan sesama, mulai dari keluarga, teman, dan orang lain. Sementara bidang ekonomi mewakili bidang pekerjaan kita, apa yang kita lakukan untuk bisa melanjutkan hidup. Ketika satu bidang mengalami chaos, sering kali bidang yang lain akan terkena dampaknya. Banyak dari kita yang sangat mengkhawatirkan bidang ekonomi, padahal bidang lainnya pun tidak kalah penting.
Ketika sebuah kereta api yang memiliki tujuan pasti, lepas dari jalurnya, dia hanya akan menjadi sebuah taxi. Ya, tentunya ini bukan kata kata yang realistis, hanya sebagai penggambaran saja. Sebuah taxi akan pergi kemana pun tempat yang diminta oleh penumpangnya, tidak seperti kereta api yang penumpangnya hanya bisa memilih harus turun di stasiun mana.
Seperti apakah hidupmu? Kereta api, ataukah taxi?
No comments:
Post a Comment