Sebagai manusia kita sering sekali membanding-bandingkan diri kita sendiri dibandingkan dengan orang lain. Kita mendapat pengetahuan bahwa Tuhan menciptakan kita sebagai manusia adalah sama derajatnya, namun berbeda jalannya. Ada yang mendapatkan jalan berbatu-batu, ada yang mendapatkan jalan beraspal, bahkan ada yang tidak mendapatkan jalan sehingga harus melalui tebing yang terjal.
Seperti sudah menjadi sifat dari manusia, ketika kita melihat orang lain lebih baik daripada kita, kadang kala dapat timbul perasaan iri hati. Ketika kita melihat orang lain mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada yang kita dapatkan, kita sering mengalami kecemburuan. Dan akhirnya kita bertanya kepada Tuhan, mengapa terjadi hal yang baik pada orang lain, tapi tidak pada diriku.
Mungkin pemikiran ini aneh, tapi saat ini patut dicoba untuk menjadi cuek dengan segala hal. Marilah kita coba untuk melihat segala sesuatu dengan tidak membandingkan apa yang terjadi di sekitar kita. Pandangan semacam ini akan menjadikan kita dapat berpikir sesuai dengan cara pikir kita seutuhnya tanpa terganggu dengan sifat cemburu kita sebagai manusia.
Kita berlomba untuk menjadi yang terbaik, dengan sebuah tujuan, yaitu menjadi yang terbaik. Bandingkanlah jika kita dalam berlomba melihat keadaan lawan kita, maka kita akan berlomba untuk mengalahkan lawan kita. Patut dicatat bahwa mengalahkan lawan kita belum tentu bahwa kita menjadi yang terbaik. Namun jika kita berjuang untuk menjadi yang terbaik, ketika mencapai tujuan itu, kita sudah mengalahkan lawan kita.
Berpikirlah sesuai perspektif masing-masing, sesuai kemampuan masing-masing, dan sesuai talenta yang diberikan Tuhan pada kita. Maka kita pun dapat mempersembahkan yang terbaik dihadapan-Nya...
No comments:
Post a Comment