Monday, November 21, 2011

Antara Pikiran dan Tindakan, Teorema Kekuatan Berganda

Di dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan kita, kita selalu dihadapkan kepada sebuah persoalan. Apa yang kita lakukan berdasarkan peristiwa yang terjadi tersebut. Bisa saja peristiwa tersebut berpengaruh langsung kepada diri kita, bisa juga tidak. Bisa saja peristiwa tersebut terjadi di belahan dunia yang lain, bisa juga terjadi di depan mata kita sendiri. Satu pertanyaan besar yang perlu kita jawab adalah, apakah yang perlu kita lakukan untuk menyingkapi peristiwa tersebut.

Ada orang yang selalu memilih untuk menghindar. Jadi orang tersebut selalu tidak bertindak terhadap peristiwa apa pun baik yang berdampak pada dirinya ataupun yang tidak. Istilahnya, ya biarlah berlalu seperti angin, atau, ya biarlah memang sudah takdir. Mari kita sebut orang ini orang tipe pertama, yang tidak menggunakan pikiran, maupun tindakannya.
Tipe orang kedua adalah orang yang memikirkan peristiwa yang terjadi, namun tidak bertindak terhadap peristiwa tersebut. Anggaplah terjadi suatu kerusuhan di belahan dunia yang lain, orang tipe ini akan berpikir mengenai sebab, akibat, mungkin juga memiliki hipotesa sendiri mengenai bagaimana kerusuhan ini dapat dihentikan. Tapi tidak berbuat apa apa.
Ada pula orang tipe ketiga, yang langsung bertindak, tanpa berpikir terlebih dahulu. Contoh yang agak praktis. Anda sedang mengendarai mobil di jalanan yang cukup lapang, tapi kendaraan di depan anda berjalan dengan sangat lambat. Anda langsung membunyikan klakson dan sumpah serapah tanpa berpikir panjang bahwa mungkin di depan kendaraan tersebut ada kendaraan lain yang lebih lambat. Atau juga mungkin kendaraan tersebut membawa sebuah barang yang tidak boleh terkena gerakan tiba tiba, sehingga dia melajukan kendaraannya dengan lambat.
Orang keempat menggunakan segala daya pikirnya serta bertindak sesuai dengan apa yang dia pikirkan. Ini yang saya sebut kekuatan berganda. Karena dengan memiliki pemikiran yang kritis dan bertindak secara tepat, orang ini dapat melakukan sebuah perubahan bagi lingkungannya. Apakah dampaknya kecil atau besar, orang ini memberikan pengaruhnya terhadap orang orang disekitarnya.
Sayangnya tidak semua orang tipe keempat ini berada di jalur yang benar. Sebagian justru berada di jalur yang salah, saya istilahkan ekstrimis. Kitalah sebagai orang di luar tipe tersebut yang bisa mengurangi orang untuk berada di jalur yang benar. Mulai dari berpikir secara positif, bertindak secara positif, dan hidup secara positif.

No comments:

Post a Comment

2018

The Year of Holy Spirit